Sebelumnya, Danantara memberikan dukungan modal berupa shareholder loan senilai Rp6,65 triliun atau 405 juta dolar AS pada tahap awal. Total rencana pembiayaan Danantara ditargetkan tembus 1 miliar dolar AS atau setara Rp16,6 triliun yang akan dialokasikan secara bertahap.
Kesempatan berbeda, COO Danantara Indonesia, Dony Oskaria menjelaskan, penambahan ekuitas pada tahap berikutnya akan mempertimbangkan terlebih dahulu kinerja Garuda pascapemberian shareholder loan sebesar 405 juta dolar AS. Jika menunjukkan perbaikan kinerja, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya hingga total 1 miliar dolar AS.
Adapun pendanaan fase awal ini difokuskan pada perawatan dan peningkatan kesiapan operasional armada Garuda Indonesia Group, baik untuk Garuda Indonesia sebagai full service carrier (FSC) maupun Citilink sebagai low cost carrier (LCC).
"Nanti akan ada lagi yang akan kita inject. Mungkin kalau kita lihat ekuitas bagus, pasti akan kita lakukan. Tapi kalau kita lihat misalnya ternyata ini tidak bagus, ya akan kita tutup. Tentu ini baru tahap 1, kemudian akan masuk lagi tahap kedua, dan selanjutnya," ucap Dony dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (24/6/2025).