Tim Kominfo melakukan analisis visual dan menemukan anomali mencolok pada detik-detik awal video. Detik 0–3: Tepi dagu dan pipi terlihat buram, gerakan mata tidak sinkron dengan arah kepala, dan bibir tampak tidak menyatu secara alami.
Kemudian detik 4–6: Dagu terlihat melayang dan muncul efek face warping atau pergeseran bentuk wajah yang aneh sesaat.
Amrin menambahkan, rekayasa seperti ini sangat berbahaya jika dibiarkan tanpa konfirmasi resmi.
“Ini ciri khas dari teknologi deepfake. Secara teknis, wajah dan suara tokoh publik bisa dipalsukan sehingga terlihat sangat mirip,” katanya.
Kominfo Sampang meminta masyarakat tidak mudah termakan isu atau langsung menyebarluaskan konten manipulatif semacam ini. Amrin menekankan pentingnya cek fakta sebelum share konten yang bisa menyesatkan publik.
“Jangan asal share. Pastikan dulu kebenarannya. Gunakan sumber resmi seperti situs pemerintah dan media yang kredibel,” kata Amrin.