JAKARTA, iNews.id - Geguritan Yaiku merupakan salah satu karya sastra berbentuk puisi yang bisa kita temukan dalam Bahasa Jawa.
Mengutip Prabowo dkk (2020) dalam buku yang berjudul Geguritan Tradisional Dalam Sastra Jawa, pada awalnya geguritan memiliki kaidah tertentu yang mengatur bentuknya secara ketat.
Geguritan lawas atau tradisional ditulis dengan berbagai aturan-aturan tertentu, seperti (1) Jumlah gatra (Baris) tidak tetap, (2) setiap gatra berisi 8 wanda atau suku kata, (3) bunyi pada akhir kata bersuara sama, dan (4) permulaan geguritan diawali dengan kata sun gegurit (Aku mengarang).
Geguritan kontemporer atau modern tidak memiliki ikatan terhadap aturan-aturan guru lagu atau bunyi vokal pada akhir baris dan guru wilangan atau jumlah suku kata tiap baris.
Berikut contoh geguritan yang dilansir dari berbagai sumber, Senin (19/8/2024).