Ace mengatakan, penyampaian pandangan politik (genderuwo ekonomi) yang berbeda dalam melihat situasi saat ini adalah hal yang lumrah. Hal itu pula yang menjadi bagian dari proses demokrasi.
"Namun menciptakan ketakutan ekonomi sangat membahayakan bagi rakyat itu sendiri," ucapnya.
Ace mengaku memahami tujuan dari narasi itu adalah bagian dari mencari simpati rakyat. Namun, dia mempertanyakan, cara yang dilakukan untuk mendapat simpati justru malah merugikan rakyat.
"Pernyataan yang negatif, yang pesimistis, yang disampaikan secara berulang-ulang bisa jadi akan menjadi kenyataan," imbuhnya.
Dia menduga, pernyataan tersebut akan dimanfaatkan para spekulan pasar untuk meraih keuntungan ekonomi. Akibatnya harga-harga akan naik di pasar tradisional dan akhirnya rakyat akan rugi. Pedagang di pasar tradisional akan merasakan dampaknya.