Dua nama yang disebutkan di awal merupakan hasil rekomendasi dari ijtima (kesepakatan) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, beberapa waktu lalu. Sementara, nama yang terakhir menjadi bagian pertimbangan Gerindra karena hubungan koalisi dengan Demokrat.
“Dari PAN (Partai Amanat Nasional) kalau enggak salah meng-endorse UAS ya, tapi nanti kami bicarakan lagi bersama-sama. Nah dari PKS Pak Salim. Kemudian dari Demokrat saya kira AHY, walaupun Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono) tidak menyebutkan nama AHY,” ucap Fadli.