Sarmuji mengatakan, Fraksi Partai Golkar memandang pendekatan ini sejalan dengan prinsip gotong royong dan keadilan sosial. Negara hadir bukan hanya sebagai pemberi bantuan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi rakyat di masa krisis.
“Padat karya pascabencana adalah solusi yang manusiawi dan produktif. Rakyat diberdayakan, bukan sekadar menunggu bantuan. Ini penting untuk memulihkan martabat dan kepercayaan diri masyarakat terdampak,” katanya.
Kendati demikian, Sarmuji berharap, pemerintah pusat dan daerah dapat berkoordinasi secara cepat untuk mengalokasikan anggaran dan merancang program padat karya secara fleksibel sesuai kebutuhan lokal di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"Dengan langkah ini, pemulihan pascabencana diharapkan berjalan lebih cepat, inklusif, dan berkelanjutan," pungkasnya.