Dia menuturkan, nilai-nilai ketuhanan, agama, moral, akhlak, etika dan budaya serta kejujuran yang ditanamkan seorang ibu kepada anak-anaknya dapat menjadi pondasi kuat dalam membentuk karakter dan integritas seorang anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara ini.
"Generasi-generasi berkarakter kuat dan memiliki integritas yang baik, sangat dibutuhkan untuk menghadapi sekaligus menyelesaikan ragam permasalahan besar bangsa, salah satunya korupsi dan perilaku koruptif yang telah berurat akar di republik ini," tuturnya.
Selain itu dia juga menyampaikan, korupsi merupakan persoalan utama yang saat ini tengah dihadapi negara. Persoalan itu, kata dia dapat dituntaskan jika anak-anak bangsa selalu menjaga karakter dan integritas yang ditanamkan ibu kepada mereka untuk meredam rasa tamak yang menjadi biang keladi timbulnya perilaku koruptif.
"Tamak atau ketamakan sejatinya ada dalam diri setiap manusia, tanpa terkecuali. Nilai-nilai ketuhanan, agama, moral, akhlak, etika dan budaya serta kejujuran-lah yang dapat mengekang ketamakan," katanya.
Dalam ajaran agama, lanjut dia jelas disebutkan mengenai kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua. "Dalam hadis, Rasulullah mengatakan, fainnal jannata tahta rijliha. Berbaktilah kepada ibu karena surga itu di bawah kakinya," ucapnya.
Dia mengungkapkan, hadis yang juga menjadi peribahasa ini mengandung arti, masa depan seorang anak, generasi masa depan bangsa ditentukan oleh langkah kaki ibu dalam merawat, membesarkan serta mendidik anak-anaknya agar berguna bagi nusa dan bangsa.
"Selain itu, saya dan kita semua tentunya sangat merasakan kasih sayang tulus seorang ibu, yang hanya memberi dan tak harap kembali seperti lagu yang semasa kecil sering kita dengar," katanya.