JAKARTA, iNews.id - Sebanyak 1.466 narapidana yang beragama Hindu mendapatkan remisi khusus di Hari Raya Nyepi 2023 Tahun Baru Saka 1945, Rabu (22/3/2023). Dari jumlah itu, tiga warga binaan langsung dinyatakan bebas.
Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Rika Aprianti menjelaskan 1.463 narapidana memperoleh remisi khusus I atau pengurangan masa pidana sebagian. Setelah mendapat remisi khusus I, warga binaan diwajibkan harus menjalankan sisa pidananya di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan negara.
Dari ribuan narapidana yang dapat remisi khusus, ada tiga narapidana yang memperoleh remisi khusus II atau langsung bebas setelah menerima remisi.
"Wilayah dengan narapidana penerima remisi terbanyak yaitu Bali sejumlah 1.018, disusul Kalimantan Tengah 82 orang , Nusa Tenggara Barat 69 orang, Sumatra Utara 64 orang, dan Sulawesi Selatan 43 orang," kata Rika, Rabu (22/3/2023).
Remisi khusus merupakan hak warga binaan yang diatur dalam Pasal 10 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Pemberian remisi juga diatur lebih lanjut melalui Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Permenkumham Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
“Semua warga binaan yang menerima remisi telah memenuhi syarat substantif dan administratif sesuai dengan regulasi yang berlaku,” ujar Rika.
Dia menjelaskan pemberian remisi itu merupakan bentuk apresiasi negara terhadap narapidana yang telah menunjukkan perubahan perilaku dan mengikuti berbagai kegiatan pembinaan di lapas dan rutan dengan baik. Para narapidana juga telah melewati penilaian pembinaan melalui Sistem Penilaian Pembinaan Narapidana (SPPN).
"Semoga pemberian remisi ini dapat meningkatkan motivasi narapidana untuk terus berusaha menjadi manusia yang lebih baik lagi, sebagai bekal diri hingga saatnya nanti kembali ke masyarakat," tutur Rika.