Dalam penggunaan SoleMate, kata Amanda, terapis tetap memegang kontrol terkait jadwal dan proses fisioterapi yang perlu dilakukan pasien. Pasien melakukan terapi secara mandiri di rumah dengan mengenakan Smart Insole Socks yang kemudian mengirimkan data secara real-time melalui aplikasi SoleMate secara dua arah.
Inovasi SoleMate juga memungkinkan pasien untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan mereka dengan lebih efektif, sehingga memudahkan penyesuaian rencana pengobatan dan pemantauan kemajuan.
Sementara itu, Dekan FTUI Heri Hermansyah mengatakan aplikasi tersebut merupakan wujud komitmen FTUI untuk meningkatkan kualitas riset inovasi, pengabdian dan pelayanan bagi masyarakat.
"Bukan hanya canggih secara teknologi, alat dan aplikasi ini pun menjadi bentuk penghematan biaya dan waktu. Ke depannya SoleMate dapat dikembangkan tidak hanya untuk membantu pasien cedera kaki, tapi juga pasien dengan permasalahan di bagian tubuh lainnya yang membutuhkan terapi secara rutin," kata dia.