Apresiasi serupa juga datang dari guru SD Negeri Elelim Maria Matuan. Dia mengaku ketakutan ketika massa mengepung sekolah.
“Kami benar-benar ketakutan saat massa mengepung. Panah-panah berterbangan, kaca jendela pecah karena molotov dan kami tidak tahu harus bagaimana,” ucapnya.
Namun, rasa panik itu perlahan reda setelah enam prajurit TNI datang memberi perlindungan.
“Mereka berdiri di depan pintu, menenangkan kami dan akhirnya membawa kami keluar dengan selamat. Kami merasa benar-benar dijaga,” ujar Maria.
Kisah heroik ini menegaskan dedikasi prajurit TNI yang tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga menjadi pelindung masyarakat. Dengan mengutamakan kemanusiaan, mereka berhasil menyelamatkan guru dan warga saat pecah kerusuhan.