JAKARTA, iNews.id – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengaku kehilangan atas kepulangan KH Salahuddin Wahid (Gus Solah). Dia mengenang sosok pimpinan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu sebagai tokoh yang teruji, panutan, dan guru bangsa yang mendahulukan kepentingan bangsa.
“Beliau bisa menghadirkan solusi, merekatkan umat, mendekatkan umat dan negara, negara, dan umat,” kata Hidayat di kediaman duka, di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).
Walaupun telah menjadi tokoh nasional, Gus Sholah mau kembali pulang ke Tebuireng untuk menjadi pimpinan pondok pesantren. Menurut Hidayat, itu dapat menjadi contoh budaya bahwa peduli kepada pesantren adalah sesuatu yang mutlak. Meski latar belakang pendidikan Gus Sholah dari Institut Teknologi Bandung (ITB), dia dapat memajukan pesantren yang dipimpinnya.
“MPR sangat berduka, kami di PKS sangat berduka, kita bangsa Indonesia sangat berduka, dan kita mendoakan yang terbaik bagi beliau (agar) husnul khotimah, diterima oleh Allah di surganya. Mudah-mudahan,” ucap mantan ketua MPR itu.
Hal mendasar dari Gus Sholah yang diingat Hidayat adalah keinginan almarhum agar setiap warga bangsa dapat saling memberikan kontribusi terbaik. Dari perjalanan politiknya pada 2012 lalu, tepatnya ketika Hidayat maju dengan Didik Sarbini di bursa Gubernur DKI, hingga; momentum Pilpres 2019, Gus Sholah berkomunikasi secara intensif dengan Hidayat.