“Beliau tidak pernah lelah untuk membagikan segala komitmen untuk kebaikan bangsa, untuk kebaikan keumatan, untuk menghadirkan Indonesia maju kepada siapa saja, sekalipun dengan Ormas yang tidak sama dengan beliau,” tuturnya.
Hidayat menuturkan, kediaman Gus Sholah di kawasan Pela Mampang yang bercat putih menjadi saksi bagaimana cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) itu begitu dicintai semua kalangan. Lintas ormas, lintas partai politik, lintas agama, dan lintas profesi merasa nyaman dengan almarhum. Mereka yakin, nama Salahuddin yang diberikan oleh ayahnya, KH Wahid Hasyim, adalah nama yang sangat tepat sebagai pemersatu umat.
“Dari peristiwa ini, mudah-mudahan bisa memunculkan dan menghadirkan para pelanjut dari beliau, menghadirkan panutan panutan yang betul-betul cinta umat, cinta bangsa, dan cinta negara,” kata Hidayat.