Dia khawatir banyaknya kabar yang beredar tentang keterkaitan Golkar dengan kasus ini akan terus menggerus citra partai berlambang pohon beringin itu dan mempengaruhi suara Golkar dalam pilpres dan pileg 2019.
“Siapa pun dan terus terang saja. Saya sudah bicara kepada pimpinan Golkar hari ini supaya koordinasikan. Ini sudah menghadapi pemilu. Jadi kalau kita sayang Golkar, dan kita ingin betul-betul Golkar maju, ya sudah jangan kaitkan dengan Golkar kalau tidak ada kaitannya,” ucap Idrus.
Dalam kasus ini, tersangka Eni Maulani Saragih telah mengembalikan uang Rp500 juta pada 30 Agustus 2018. Eni beberapa kali mengatakan penerimaan uang itu terkait dengan dana Munaslub Golkar sebesar Rp2 miliar. Namun, Idrus tidak menyebutkan apakah ada pengembalian uang dari Partai Golkar ke KPK.
“Saya tidak tahu (ada pengembalian uang), tanya dong pimpinan. Ini masih anggap saya (pimpinan Golkar), saya sudah bukan pimpinan. Hari ini saya diperiksa sebagai saksi terhadap saudari Eni Saragih dan saudara Kotjo, hanya melengkapi berkas yang sudah sebelumnya, jadi tidak banyak,” tutur Idrus.
Selain dia, KPK juga memanggil CEO Blackgold Natural Resources Rickard Philip Cecil Direktur PT PLN Wiluyo, James Rianto dari swasta dan tersangka Eni Maulani Saragih.