Bahkan di tengah sakitnya, Pak Topo-begitu jurnalis memanggil- tetap bekerja. Alumnus UGM itu tidak mau menyerah terhadap sakit atau terhadap tanggung jawabnya.
”Apa yang dikerjakan melampaui batas kemanusiaannya. Namun Pak Topo tetap menjalaninya dengan riang hati sampai kemudian Tuhan memanggilnya,” tutur Imam.
Bagi almarhum Sutopo, hidup yang singkat adalah hidup yang paling bermakna. Hal itu terlihat dari kutipannya yang paling bernas yakni "Hidup itu bukan soal panjang pendeknya usia, tetapi seberapa besar kita dapat membantu orang lain."
Ketua Dewan Pers M Nuh mengatakan, semasa hidupnya ada banyak keteladanan yang bisa dipetik dari almarhum. Sosoknya sebagai guru yang memberikan keteladannya tidak ada habis-habisnya.
Oleh karena itu, M Nuh sangat mengapresiasi pemberian penghargaan IJTI kepada sosok almarhum Sutopo Purwo Nugroho.