JAKARTA, iNews.id - Ikatan Alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) menyatakan sikap mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kewibawaan negarawannya terindikasi runtuh sejak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023.
Sekretaris Umum dan Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Umum IKA UKI, Eddie B Siagian menyampaikan Jokowi tidak menunjukkan respons kenegarawanan karena tidak bersikap adil dan bijaksana saat putusan MK tersebut dinyatakan melanggar etika oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK).
"Atas putusan MKMK tersebut, Presiden Joko Widodo justru seperti meniadakan atau tutup mata telah membiarkan pro kontra dimasyarakat, dan diperparah lagi dengan memberikan lampu hijau untuk membuka pintu kesempatan anaknya Gibran Rakabuming Raka maju sebagai calon wakil presiden," ujar Eddie saat membacakan pernyatan sikap di depan kampus UKI Salemba pada Rabu siang (7/2/2024).
Eddie melanjutkan, sikap tidak negarawan Jokowi kembali menguat saat menyatakan membolehkan Presiden berkampanye dan berpihak kepada salah satu paslon capres dan cawapres.
"Hal ini pun diperparah lagi dengan Presiden Joko Widodo memyatakan hal tersebut bersama dengan Menteri Pertahanan dan didampingi Panglima TNI dan para kepala staf AD, AL dan AU, dengan simbol seragam yang sama seolah-olah sedang menerima penugasan dari pernyataan resmi presiden tersebut," ungkap Eddie.
Oleh sebab itu, Eddie mengatakan IKA UKI menyatakan Presiden Jokowi kuat terindikasi telah mengalami keruntuhan kewibawaan kenegarawannya. Dia mengatakan Jokowi telah kuat diduga aktif terlibat secara khusus dalam Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden.
"Untuk itu, kami mengingatkan agar Presiden Joko Widodo menjadi cerminan hukum yang baik, beretika dan bermoral untuk kembali menjadi teladan dalam ber-etika dan mencegah praktik demokrasi yang akan dirampas oleh sekelompok elit politik di kekuasaan," tegas Eddie.