"Jadi kalau para santri pernah melakukan komando jihad mengusir Belanda maka komunitas santri harus tampil mengusir virus corona dengan caranya sendiri, harus banyak berdoa dan menjadi contoh bagi masyarakatnya," kata Nasaruddin yang dikenal sejuk saat menyampaikan ceramah ataupun khotbah di hadapan jemaah.
Sementara itu Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Dr. Masdalina Pane, M.Si (Han) mengatakan metode pengendalian virus di zaman Nabi Muhammad SAW itu masih relevan dengan saat ini yang dikenal dengan istilah masa karantina.
Dr. Masdalina menyebut pandemi ini bukan sesuatu yang baru.
Menurut Dr. Masdalina santri yang tinggal dalam satu populasi cukup lama seperti di pesantren berisiko terpapar virus corona lebih tinggi. Tapi kalau tidak banyak terhubung dengan dunia luar, justru relatif lebih aman. Begitu juga dengan melakukan penanganan karantina di pesantren jauh lebih mudah di banding di lingkungan rumah.
"Santri yang memiliki gejala ringan mohon segera melaporkan pada pengurus agar segera mendapat tindakan. Dan kalau ada petugas kesehatan dari puskesmas setempat melakukan pengecekan, mohon didukung," kata Dr. Masdalina.