JAKARTA, iNews.id - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memaparkan hasil riset terkait alasan masyarakat turun ke jalan saat aksi demonstrasi akhir Agustus 2025 yang berujung ricuh. Indef melalui Machine Learning AI di bawah Pusat Pengembangan Big Data Continuum mengumpulkan ratusan ribu percakapan para netizen untuk memotret apa yang dirasakan publik.
Apabila dirangkum, ada beberapa poin yang menjadi akar masalah demo: yakni kesejahteraan yang semakin jomplang antara masyarakat dengan pejabat negara, lalu beban masyarakat yang meningkat, melemahnya daya beli masyarakat dan susahnya lapangan pekerjaan.
"Lima tahun bagi DPR cukup untuk mengumpulkan miliaran rupiah. Namun bagi seorang pekerja dengan gaji UMP, 5 tahun hanya menghasilkan secuil dari jumlah itu. Untuk menyamai 1 periode DPR, mereka harus mengorbankan hampir 1 abad hidupnya," kata Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti, Sabtu (13/9/2025).
Indef mencontohkan, seorang anggota DPR menerima total gaji dan tunjangan sekitar Rp65,6 juta per bulan. Angka ini jauh melampaui indikator kesejahteraan masyarakat.
Garis Kemiskinan Nasional (Maret 2025) hanya Rp609.000 per kapita per bulan, atau setara dengan sekitar Rp2,87 juta per rumah tangga rata rata.