“Dalam menghadapi fenomena hoaks dan ujaran kebencian saat ini, kami mengupayakan bukan hanya meng-counter konten negatif tersebut, tetapi juga membangun ketahanan informasi sehingga tercipta kedaulatan informasi,” ujar Widodo.
Pada kesempatan itu, dia juga memamerkan capaian Kemenkominfo yang kini memiliki berbagai kanal penyebaran informasi seperti GPR TV, infopublik.id, Forum Merdeka Barat 9, JPP, dan lain sebagainya. Sementara jaringan kemitraan yang dimiliki di luar K/L/D adalah Blogger, Satuan Tugas Media Sosial, Media Center, Iprahumas, Bakohumas, Lembaga Media Tradisional, Penyuluh Informasi Publik dan salah satu diantaranya adalah Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
KIM adalah bentuk paradigma komunikasi masyarakat dengan model komunikasi “communication with people” bukan model “communication to people”. Untuk itu, Widodo menilai kehadiran KIM sangat strategis sebagai simpul informasi antara
Pemerintah dan Masyarakat, khususnya grassroot area untuk mengamplifikasi diseminasi informasi nasional kepada masyarakat.
“Dalam kesempatan ini, saya mengajak Kementerian Komunikasi dan Multimedia Malaysia untuk terus menggali peluang kerjasama antar kedua negara. Harapannya ke depan, Indonesia dan Malaysia dapat terus bersinergi dalam hal peningkatan kualitas pengelolaan komunikasi publik di masing-masing negara,” ucapnya.
Sebagai negara serumpun, Indonesia dan Malaysia adalah dua negara dengan latar sejarah dan kultural yang serupa meski tak sama. Ditambah dengan letaknya yang berdekatan secara geografis, sebagai negara yang bertetangga, tentu jalinan kerja sama yang harmonis perlu terus dibina dan dipelihara,” tutur Widodo.