JAKARTA, iNews.id - Polisi mensinyalir ada 13.000 kotak derma di beberapa wilayah Indonesia yang dijadikan sumber pendanaan terorisme. Terbanyak, 4.000 kotak derma yang diduga menjadi pundi-pundi kelompok terorisme berada di Lampung.
Pendapatan dari kotak derma diduga untuk membiayai pembuatan senjata, membiayai para daftar pencarian orang (DPO), membiayai pelatihan fisik dan lain-lain. Salah satu yayasan yang dituding melakukan hal ini adalah yayasan amil zakat Abdurrahman bin Rauf (ABA). Namun, pihak ABA membantah tudingan tersebut.
Meski sudah menyebut ada 13.000 kotak derma yang dijadikan ladang uang kelompok teroris, polisi belum merinci secara jelas yayasan mana saja yang terlibat dalam penggalangan dana ini. Lalu, berapa banyak dana yang sudah berhasil dikumpulkan kelompok-kelompok teroris?
Masalah ini akan dikupas dalam dialog "iNews Sore", hari ini yang dipandu oleh Anisha Dasuki dan Abraham Silaban.
Tidak hanya soal terorisme, "iNews Sore" juga mengupas seputar unjuk rasa buruh di PT VDNI, Konawe, Sulawesi Tenggara. Dalam demonstrasi itu, sejumlah kendaraan dump truck yang diparkir di sekitar pos pengamanan lokasi demonstrasi terbakar.
Sejumlah alat berat dan puluhan motor yang berada di kawasan industrial pertambangan nikel VDNI juga ikut terbakar. Polisi masih memburu buruh yang berbuat pengrusakan.