"Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ!" tuturnya.
Kualitas pendidikan, Jokowi menambahkan, juga tidak kalah pentingnya. Beberapa di antaranya adalah vocational training, dan vocational school. Begitu juga dengan diaspora yang bertalenta tinggi, juga akan mendapat perhatian khusus pemerintah. Sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi percepatan pembangunan Indonesia.
Fokus ketiga, mantan Wali Kota Solo ini menambahkan, pemerintahannya akan membuka keran investasi, sehingga dapat membuka lapangan kerja yang seluas-luasnya. Dia pun berharap semua pihak tidak alergi terhadap investasi.
"Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan," ujar Jokowi.
Reformasi birokrasi menjadi fokus keempat Jokowi. Dengan reformasi birokrasi, dia berharap, lembaga semakin sederhana, simpel dan lincah dalam bergerak, terutama dalam memberikan pelayanan, perizinan dan menghilangkan pungutan liar (pungli).