JAKARTA, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan penyebab munculnya senyawa berbahaya ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE) pada obat sirop. Ketiga senyawa itu dipastikan menjadi penyebab melonjaknya kasus gagal ginjal akut di Indonesia.
Budi mengatakan ketiga senyawa itu timbul sebagai cemaran akibat buruknya proses produksi bahan aktif pelarut bernama polietilen glikol. Dia menjelaskan polietilen glikol sebenarnya tidak berbahaya.
"Pada obat sirop, biar melarutnya bagus biasanya diberi tambahan pelarut namanya polietilen glikol, sebenarnya tidak apa-apa. Tapi kalau kualitas produksi bahannya buruk menghasilkan cemaran," ujar Budi dalam konferensi pers, Jumat (21/10/2022).
Menkes menjelaskan awalnya Kemkes masih bingung menentukan penyebab melonjaknya kasus gagal ginjal akut yang dimulai Agustus 2022. Namun titik terang ditemukan usai WHO mengumumkan kasus serupa di Gambia pada 5 Oktober 2022.
"Lalu kita cek ke anak-anak yang mengalami, tes toksikologi. Ternyata ada. Kita datangi rumah ada obat-obat yang mengandung senyawa itu ada atau tidak, ternyata ada," tuturnya,