Instruktur Berkualitas, Peserta Didik Naik Kelas

iNews
Dirjen Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemdikdasmen Tatang Muttaqin (Dok Pribadi)

Tatang Muttaqin
Dirjen Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemdikdasmen

SAAT ini kita hidup di era yang penuh tantangan sekaligus peluang. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD dalam laporan Skills Outlook 2021 menggarisbawahi digitalisasi yang mempercepat terjadinya perubahan cepat terhadap kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, skills shift. Tantangan ini menuntut para pembuat kebijakan pendidikan untuk menekankan kembali pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning) agar tenaga kerja bisa terus memutakhirkan dan meningkatkan keterampilan.

Untuk itu, sistem pendidikan saat ini tidak cukup hanya mencetak lulusan yang pintar secara akademis namun juga harus mampu membentuk generasi yang berkarakter, adaptif, punya literasi digital, serta terbiasa belajar sepanjang hayat. Di sinilah jalur pendidikan nonformal seperti kursus dan pelatihan memainkan peran strategis. Pendidikan nonformal memiliki kelebihan dalam hal kecepatan, fleksibilitas, dan lebih dekat dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian, kontribusinya dalam membangun SDM unggul sangatlah signifikan.

Namun, masih ada tantangan besar yang tidak bisa kita abaikan terkait pemerataan kualitas instruktur. Sebagaimana guru di pendidikan formal, instruktur merupakan ujung tombak pembelajaran di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP). Tanpa instruktur yang andal dan cakap, mustahil menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing. Sampai saat ini masih ada kesenjangan dalam kompetensi dan sertifikasi instruktur, terbatasnya akses pengembangan di daerah tertentu, serta belum meratanya relevansi dengan kebutuhan industri yang terus berubah.

Selain itu, kesejahteraan dan motivasi instruktur juga perlu diperhatikan agar mereka terus berkomitmen menghadirkan pembelajaran terbaik dan termutakhir. Instruktur sejatinya bukan sekadar pengajar keterampilan teknis, namun juga motor perubahan yang menjembatani pendidikan dengan dunia kerja sekaligus menanamkan nilai keuletan, inovasi, dan semangat kewirausahaan. 

Menyadari pentingnya peran instruktur, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Ditjen Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus menghadirkan program peningkatan kapasitas instruktur. Beragam skema telah dilakukan, mulai dari peningkatan keterampilan (upskilling reskilling) di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi, hingga magang yang langsung dilaksanakan di industri untuk selanjutnya digetuktularkan kepada instruktur lain.

Salah satu langkah inovasi terbaru adalah Program Pelatihan 1.100 Instruktur LKP. Program dirancang bukan hanya pelatihan teknis, tetapi juga gerakan budaya untuk berbagi praktik baik, belajar sepanjang hayat, serta membangun kualitas secara bergotong-royong. Melalui peningkatan kapasitas instruktur, dampaknya akan berlipat ganda karena seorang instruktur naik kelas, ratusan peserta didik akan ikut terdongkrak kualitasnya.

Editor : Maria Christina
Artikel Terkait
Nasional
2 bulan lalu

Majukan Pendidikan, Prabowo akan Bangun 20 Politeknik di Daerah Tertinggal

Nasional
2 bulan lalu

Anggaran MBG Rp335 Triliun di APBN 2026, Lebih Besar dari Program Pendidikan

Nasional
2 bulan lalu

Kemendikdasmen bakal Berikan Beasiswa untuk 12.500 Guru PAUD

Nasional
4 bulan lalu

Mendikdasmen Larang Anak Main Roblox, Ini Penjelasannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal