Hal ini akan semakin relevan jika dikaitkan dengan laporan Future of Jobs dari World Economic Forum (2023) yang menyebut 6 dari 10 pekerja membutuhkan pelatihan ulang sebelum tahun 2027. Sayangnya, baru separuh pekerja yang memiliki akses ke pelatihan. Data BPS termutakhir pada Februari 2025 menunjukkan angka pengangguran masih 7,28 juta orang. Salah satu penyebabnya: keterampilan yang ada belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan industri.
Untuk itu, kursus dan pelatihan menjadi jawaban atas kesenjangan ini. Saat ini terdapat lebih dari 12.000 LKP, namun kualitasnya sangat beragam sehingga hanya sekitar 20 persen yang masuk kategori sangat baik. Untuk mengatasi ketimpangan ini, program “Instruktur Naik Kelas” menjadi jembatan sehingga memungkinkan instruktur tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung magang di industri dan membawa pulang pengalaman nyata untuk kemudian disebarluaskan. Saat ini, sudah ada 115 instruktur yang telah tuntas mengikuti magang, dan pengalaman serta praktik baik yang mereka dapatkan akan diimbaskan kepada 1.100 instruktur lain di seluruh tanah air.
Di tahun 2025, program pengimbasan dilaksanakan di 70 lokasi dengan delapan bidang keterampilan: desain grafis, digital marketing, aplikasi perkantoran, tata rambut, barista, teknik motor konvensional, motor listrik, dan tata busana. Pemilihan bidang didasarkan relevansi dengan kebutuhan industri sekaligus membuka peluang usaha baru. Harapannya, akan lahir instruktur-instruktur baru yang lebih kompeten, inovatif, dan siap mengangkat mutu LKP di daerah masing-masing.
Tentu saja keberhasilan program ini tidak bisa berjalan sendiri dan dibutuhkan dukungan dari pemerintah daerah, dunia usaha, organisasi mitra, hingga masyarakat luas. Sinergi inilah yang akan memastikan program ini akan mampu melahirkan agen perubahan mampu memperkuat kualitas pendidikan kursus dan pelatihan.
Semoga peluncuran Program Pelatihan 1.100 Instruktur LKP bukan hanya seremonial, namun menjadi tonggak penting untuk mewujudkan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas kursus dan pelatihan sekaligus kebekerjaan generasi muda di tanah air. Kita menyadari bahwa pendidikan bermutu untuk semua hanya bisa terwujud apabila semua pemangku kepentingan menaruh perhatian serius pada instruktur, sebagai garda depan pencetak generasi terampil, berdaya saing, dan siap menghadapi masa depan.