AI juga dapat diterapkan pada pemeliharaan prediktif dan pemantauan kondisi. Model AI digunakan untuk menganalisis data dari sensor IoT dan mendeteksi gejala kegagalan peralatan. Aplikasinya di sektor energi, manufaktur dan infrastruktur. Hal yang diperoleh, mengubah TIC sebagai model reaktif, menjadi model prediktif dan preventif. Implikasinya, waktu henti operasional nihil, kegagalannya dapat dicegah, dan biaya pemeliharaannya turun. Aplikasinya saat memantau getaran dan suhu turbin, atau jaringan pipa yang mencegah kegagalan. Penerapan lainnya, pada kepatuhan dan otomatisasi dokumentasi. Perangkat natural language processing (NLP) berbasis AI, mendeteksi dan menafsirkan sejumlah besar dokumen peraturan, standar dan laporan inspeksi untuk memastikan kepatuhan. Dengan cara ini proses audit dan tinjauan dokumen dipercepat. Kepatuhannya juga meningkat. Aplikasinya saat mengotomatiskan penilaian kepatuhan dengan standar ISO, FDA, atau CE.
Sementara optimasi proses sertifikasi, terjadi saat algoritma AI menyederhanakan sertifikasi dengan analisis faktor risiko, data historis, dan indikator kinerja untuk memutuskan sertifikasi. Hasil yang diperoleh, berkurangnya subjektivitas penilaian, jaminan konsistensi, dan singkatnya siklus sertifikasi. Aplikasinya, saat AI membantu auditor mengevaluasi aplikasi sertifikasi keamanan pangan berdasar data pemasok sebelumnya.
Terakhir, kembaran digital dan pengujian berbasis simulasi. Ini ditempuh melalui penggabungan AI dengan teknologi kembaran digital. Perusahaan menyimulasikan skenario pengujian di dunia nyata, untuk produk dan sistem dalam lingkungan virtual. Hasil yang diperoleh, pembuatan prototipe yang lebih cepat, pengujian fisik lebih sedikit, dan desain produk yang optimal sebelum diproduksi. Aplikasinya, saat menguji bahan konstruksi atau komponen elektronik di lingkungan ekstrem yang disimulasikan model AI. Hasil yang diperoleh berupa efisiensi operasional, penghematan biaya, peningkatan akurasi, skalabilitas dan terbangunnya wawasan berbasis data.
Seluruh pembahasan pemanfaatan AI pada industri TIC di atas, menyiratkan hadirnya kegairahan baru. Ini lantaran kehadiran metode-metode baru yang meningkatkan efisiensi, akurasi, kecepatan. Juga mampu menjangkau pengujian dan pemeriksaan yang tersembunyi dengan meminimalkan pekerjaan yang berulang dan membosankan. Tentu saja seluruhnya meningkatkan skalabilitas layanan. Layanan lebih banyak yang dapat diberikan. Seluruhnya ini berarti, membuka peluang adanya sumber-sumber pertumbuhan baru.
Namun tentu saja dengan pertimbangan penerapan yang tetap menjadikan manusia sebagai pusat aktivitas. Meniadakan itu, manusia hanya bakal jadi korban pertumbuhan. Lalu apa artinya pertumbuhan, jika manusia tak dapat menikmatinya?