"Apakah setelah disuntik vaksin, di dalam tubuh saya ini antibodi berlimpah atau tidak. Nah, kalau berlimpahnya sampai 90%, berarti badan saya siap melawan virus Covid-19 yang akan menyerang tubuh saya," ucapnya.
Dia menilai upaya yang dilakukan pemerintah tidak mudah karena masih ada kelompok masyarakat yang meragukan keamanan vaksin. Bahkan, saat mengikuti proses relawan vaksin sempat dituding hanya berpura-pura atau menyebarkan hoaks ketika fotonya saat proses pengambilan darah diunggah ke akun media sosial dan beredar luas di media sosial.
"Persepsi publik, orang-orang yang tidak paham menyangka saya bohong. Karena menurut yang tidak paham, jarum suntik itu masih seperti model yang lama, padahal dalam tes vaksin menggunakan jarum suntik modern yang disebut vacutainer," katanya.
Masyarakat yang tidak paham tentang prosesnya, diharapkan jangan berkomentar bersifat rovokasi. Dia menyarankan warga untuk bertanya agar memahami prosesnya. Sejauh ini dia tidak merasakan dampak medis yang ditimbulkan akibat vaksin tersebut.