Pramono berharap, program pemutihan ijazah ini dapat memberikan manfaat nyata bagi dunia pendidikan khususnya di Jakarta. Kemudian juga mampu memberikan akses pendidikan yang lebih merata bagi semua.
Sebelumnya, Pramono menyerahkan ijazah yang tertahan kepada 371 pelajar saat momen Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Balai Kota, Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Menurut Pramono, ijazah-ijazah ini tertahan karena para pelajar terhalang biaya. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta turun tangan memberikan bantuan.
"Intinya, ijazah ini tidak diambil karena mereka tidak mampu," ucap Pramono.