JAKARTA, iNews.id - Komando Operasi (Koops) Habema menangkap delapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dalam operasi gangguan keamanan jelang HUT ke-80 RI. Mereka ditangkap dalam kontak tembak di sejumlah titik rawan gangguan keamanan wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah. Tiga anggota OPM di antaranya tewas.
“Rangkaian penyisiran ini merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat. Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga,” kata Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto dalam keterangan resminya, Kamis (14/8/2025).
Pangkoops Habema menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan wilayah dan memastikan bahwa perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dapat berlangsung aman, damai, dan penuh semangat kebangsaan, tanpa gangguan dari pihak manapun.
Lucky mengatakan, penangkapan 8 anggota OPM kerap diwarnai kontak tembak yang tidak dapat dihindari karena mereka lebih dulu menyerang aparat keamanan.
“Berkat kesigapan dan profesionalisme prajurit di lapangan, seluruh situasi dapat dikendalikan dengan aman. Aparat melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur hukum demi melindungi keselamatan masyarakat,” ujarnya.
Mayjen Lucky menuturkan, penyisiran di Kampung Biak, Distrik Mewoluk, pada 8 Agustus 2025 lalu, Satgas Habema menangkap pentolan OPM jaringan Tenggamati Enumbi. Berdasarkan arsip kepolisian, Tenggamati Enumbi pernah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua melalui Surat Nomor 01/I/2014/DIT RESKRIMUM tanggal 23 Januari 2014 terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya.
Saat mendekati sasaran, pasukan mendapat tembakan dari arah posisi lawan sehingga terjadi kontak senjata. Berdasarkan laporan lapangan, tiga anggota OPM tertembak dan salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok tersebut kemudian melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban tertembak.