Guna mengatasi kepentingan partai politik di kabinet, Pangi mengatakan, Jokowi nantinya dapat mengakalinya dengan melakukan perombakan kabinet pada pertengahan jabatan.
"Bisa kurang dan tambah, tapi untuk awal ini Pak Jokowi sangat idealis sesuai kapasitas dan kinerja karena yaitu menyenangkan semua orang, tak bisa karena kementerian cuma 34 dan belum lagi oposisi mau gabung, jadi ini betul power sharing agak susah," ujar Pangi.
Namun, menurut Pangi, pembicaraan mengenai nama-nama calon menteri justru baik dibawa ke ranah publik sehingga akan kelihatan kandidat yang paling potensial. Di sisi lain, publik juga bisa menyoroti nama-nama yang diajukan oleh parpol.
"Semoga Pak Jokowi idealis dan tidak salah dalam memilih (menteri) sesuai dengan kapasitasnya," katanya menegaskan.