Jokowi juga menyinggung tudingan terhadap dosen pembimbingnya, Ir Kasmudjo. Dia menegaskan, Kasmudjo merupakan dosen yang masih membantunya setelah lulus kuliah.
“Pak Kasmudjo itu dosen pembimbing saya. Saya malah diadukan ke polisi katanya pembohongan publik. Wong itu dosen saya,” katanya.
“Bahkan setelah lulus, beliau masih datang ke pabrik saya di Solo empat kali karena saya ada masalah dengan pengeringan kayu. Beliau mementori produksi. Lha kok dibilang bukan dosen pembimbing?” ucapnya.
Presiden menyayangkan klarifikasi dari pihak kampus tidak mampu menghentikan polemik ijazah palsu ini. Dia menilai, semua ini terjadi karena unsur politik yang terus dimainkan.
“Kalau Rektor UGM sudah menyampaikan ijazahnya dikeluarkan oleh BKN, Dekan Fakultas Kehutanan juga sudah menyampaikan bahwa ijazahnya asli, harusnya sudah rampung,” ujar Jokowi.
“Wong produsennya sudah menyampaikan seperti itu (ijazahnya asli), tapi ya itulah, kayak gini politik itu,” katanya.