MAJALENGKA, iNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengungkapkan kejengkelannya terkait dengan isu yang menyebut dirinya terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Presiden menepis isu tak berdasar itu dan mempersilakan siapapun untuk mengecek latar belakangnya.
Soal tudingan PKI, Jokowi merasa heran karena banyak orang yang mempercayai. Begitu derasnya tuduhan tersebut sampai-sampai dia pernah diiterogasi empat mata oleh kiai saat berkunjung ke sebuah pondok pesantren.
“Beliau (kiai pengasuh pesantren) meminta klarifikasi, tabayun untuk yang berkaitan dengan tuduhan PKI itu, karena memang yang namanya politik itu kadang-kadang jahatnya seperti itu,” kata Presiden Jokowi di Masjid Agung Al-Imam, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Kamis (24/5/2018), dikutip dari Setkab.
Presiden menjelaskan, saat PKI dibubarkan pada 1965, dirinya masih berusia 3-4 tahun sehingga tidak mungkin menjadi anggota partai terlarang itu. “Masa ada PKI balita? Logikanya enggak masuk, tapi ada yang mempercayai,” ujarnya.
Ketika isu itu dibantah, datang lagi serangan yang menuduh orangtuanya PKI. Tuduhan tersebut tentu saja tak berdasar. Menurut Jokowi, sangat mudah bagi siapapun untuk mencari tahu silsilah keluarganya. Terlebih di Solo banyak ormas-ormas Islam seperti NU, Muhammadiyah, Parmusi, dan lain-lain yang bisa dengan cepat dan mudah menelusuri asal-usulnya.