Sementara itu, Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menambahkan bencana banjir dan longsor besar berpotensi terjadi berdasarkan karakteristik hujan sepanjang tahun yang ada.
“Untuk itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi curah hujan di wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami bencana seperti banjir dan tanah longsor,” tambahnya.
Dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, kata dia, BMKG telah mengimplementasikan berbagai metode modifikasi cuaca meliputi pembentukan awan dan pengendalian curah hujan melalui teknik-teknik ilmiah yang telah terbukti efektif.
Dia memastikan BMKG bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merencanakan dan melaksanakan modifikasi cuaca secara terkoordinasi.
“Sejalan dengan upaya mitigasi tersebut, modifikasi cuaca di wilayah IKN dan sekitarnya akan diperpanjang hingga 12 September 2024. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak dari potensi hujan ekstrem dan mengurangi risiko bencana yang mungkin timbul,” tutur dia.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan Presiden Jokowi akan berkantor di IKN selama 40 hari. Adapun, jadwalnya mulai dari 10 September hingga 19 Oktober 2024.
"Rencana beliau berkantor itu sampai tanggal 19 (Oktober), kemungkinan dari tanggal 10 (September) sampai 19 (Oktober) dan ada beberapa di sela-sela itu kegiatan rapat dan lain-lain, termasuk mungkin kunker dari IKN ke kota lainnya," kata Heru kepada wartawan, Jumat (6/9/2024).