JAKARTA, iNews.id - Presiden Joko Widodo membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Bali, Rabu (25/5/2022). Di forum ini, Jokowi memaparkan keberhasilan Pemerintah Indonesia menurunkan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Indonesia berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta hektare hanya menjadi 358.000 hektare di tahun 2021," kata Jokowi.
Di hadapan utusan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta 30 menteri dari luar negeri, Jokowi menjelaskan Indonesia memang termasuk negara yang rawan bencana.
Sepanjang 2022, bencana di Indonesia terjadi sebanyak 1.613 dengan rata-rata 500 kali gempa baik skala kecil maupun besar setiap bulannya. Bencana gempa besar disertai tsunami di Indonesia terakhir terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pada 2018 silam yang merenggut 2.113 nyawa.
Indonesia juga memiliki 139 gunung api aktif, dan berulang kali mengalami letusan sebanyak 121 kejadian sepanjang 2015-2021.
Kebakaran hutan dan lahan juga tak kalah menjadi ancaman. Salah satu yang terbesar terjadi pada 1997-1998 yang menghanguskan lebih dari 10 juta hektare lahan di Indonesia.
"Dengan berbagai upaya, kebakaran hutan dan lahan bisa ditekan seminim mungkin, dan tahun 2021 Indonesia berhasil merestorasi lahan gambut seluas 3,4 juta hektare," ujar Jokowi.
Selain bencana alam, pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun terakhir juga menjadi bencana terbesar dunia yang menginfeksi hingga 527 juta orang, merenggut korban 6,3 juta orang, termasuk 7,5 juta anak yang kehilangan orang tua.