Jokowi melontarkan istilah “politik genderuwo” saat berpidato pembagian sertifikat tanah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Jumat, (9/11/2018).
“Jangan sampai seperti itu. Wong masyarakatnya senang-senang semua kok diberikan ketakutan. Iya tidak? Masyarakat senang-senang diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali,” kata Jokowi.
Menurut Rofiq, politik genderuwo yang dilontarkan Presiden harus menyadarkan semua orang bahwa seharusnya politik itu sesuatu yang mencerahkan dan menggembirakan di mata masyarakat.
"(Politik) harusnya membuat rakyat bersemangat untuk menatap masa depan bangsa ini dengan penuh optimisme. Setop politik asal bicara, setop politik genderuwo (menakuti rakyat)," kata Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ini.