Dia menyebut kerugian yang masih dialami Kereta Cepat Whoosh sejak awal beroperasi sampai saat ini karena moda transportasi tersebut bukan merupakan pilihan utama transportasi masyarakat.
"Faktanya sekarang, kenapa kereta cepat rugi? Karena kereta cepat ini belum menjadi pilihan utama transportasi masyarakat. Kalau ini sudah menjadi pilihan transportasi masyarakat, saya percaya ini tidak rugi. Ternyata hari ini kita tahu kebenaran, kerugian kereta cepat ini miliaran," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa proyek Kereta Cepat Whoosh merupakan investasi sosial, bukan untuk mencari keuntungan finansial. Hal tersebut berdasarkan kemacetan yang terjadi di Jabodetabek dan Bandung selama 20-40 tahun terakhir.
Jokowi menjelaskan, pembangunan Whoosh adalah solusi krusial untuk mengatasi masalah kerugian ekonomi akibat kemacetan parah di kawasan megapolitan.
"Kita harus tahu masalahnya dulu, di Jakarta itu kemacetannya sudah parah. Sejak 30 tahun yang lalu, dan Jabodetabek kemacetannya parah. Termasuk Bandung kemacetannya juga parah," ucap Jokowi.