Apalagi, kata Teten, industri minyak goreng biasanya terpusat di Pulau Jawa. Sehingga para petani kesulitan menjual TBS-nya atau harganya rendah.
"Karena mereka tidak mempunyai teknologi untuk mengolah sawitnya menjadi CPO dan menjadi minyak makan," ucap Teten.
Teten menyebut, Presiden Jokowi sudah setuju dengan rencana pembangunan pabrik minyak makan merah. Ia pun berharap langkah ini nisa menjadi solusi bagi para petani untuk lebih mandiri.
"Nah sekarang dengan Pak Presiden tadi sudah menyetujui untuk pembangunan minyak makan merah berbasis koperasi. Ini saya kira akan menjadi solusi. Karena 35 persen produksi sawit atau CPO ini berasal dari petani mandiri, petani swadaya," tutur Teten.
Sementara itu, Teten juga menjelaskan bahwa minyak makan merah memiliki kandungan protein dan vitamin A yang tinggi. Bahkan, minyak makan merah diklaim lebih sehat.
“Sudah diketahui sehat kandungan proteinnya tinggi kandungan Vitamin A-nya tinggi. Padahal yang merah itu justru jauh lebih sehat dan dapat juga bisa dipakai untuk program stunting," tutup Teten.