"Sebenarnya ada pesan moralitas yang disampaikan dalam pidato itu bahwa hal yang disampaikan 1 persen menguasai sekian lahan memang ada dan itu kebanyakan adalah elite-elite masa lalu dan Pak Jokowi bukan bagian dari itu," ujar Pramono.
Dia menjelaskan, pemberian lahan memang diberikan kepada masyarakat kecil seperti kepada koperasi pertanian atau perkebunan, pesantren, madrasah dan yayasan maupun perseorangan. "Itu menegaskan Presiden tak punya beban apapun dalam redistribusi aset," kata Pramono.
Sebelumnya dalam pidato saat acara Konvensi Rakyat Optimis Indonesia Maju di Sentul International Convention Center, Sentul , Jawa Barat, Minggu 24 Februari 2019 malam, Jokowi menyampaikan pemerintah menunggu jika ada penerima konsesi lahan berukuran besar yang hendak mengembalikan kepada negara.
"Jika ada penerima konsesi (tanah dan lahan) besar yang mau mengembalikan ke negara, saya tunggu. Saya tunggu, saya tunggu, sekarang," katanya.
Menurut Jokowi, lahan milik negara tersebut akan dibagikan kepada masyarakat kecil yang dimanfaatkan melalui program perhutanan sosial. "Dan akan saya bagikan untuk rakyat kecil karena masih banyak rakyat yang membutuhkan," ujarnya.
Pemerintah sendiri telah membagikan 2,6 juta hektare lahan konsesi dari 12,7 juta hektare lahan yang dipersiapkan bagi masyarakat. "Ini adalah konsesi tanah untuk rakyat. Konsensi tanah untuk rakyat kecil," ujar mantan gubernur DKI Jakarta ini.