Ketua DPP Partai Perindo ini juga menilai kemarahan masyarakat Boyolali atas ucapan Prabowo merupakan hal yang wajar. Mereka tidak ingin direndahkan. Apalagi faktanya banyak orang Boyolali jadi tokoh di pentas nasional.
"Tadi saya baru baca Pak Sutopo Purwo Nugroho (Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB) pun orang Boyolali, jadi banyak yang asli Boyolali malah jadi tersinggung seakan-akan temen-temen Boyolali itu dinyatakan seperti kata Pak Prabowo," ujarnya.
Prabowo menyinggung ‘tampang Boyolali’ saat berkampanye di Boyolali. Saat itu ketua umum Partai Gerindra itu menggambarkan betapa di Jakarta banyak hotel mewah dan gedung-gedung tinggi. Orang desa bisa saja tak mampu masuk ke gedung-gedung itu.
”Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian, ya tampang Boyolali ini, betul?” kata Prabowo, Selasa (30/10/2018). Ucapan ini pun viral di media sosial.
Prabowo sebelumnya mengaku heran sejumlah pidatonya kerap dipersoalkan pihak-pihak lain termasuk ucapan “tampang Boyolali” tak boleh masuk hotel saat berkunjung ke Boyolali beberapa waktu lalu.
“Saudara-saudara, saya baru keliling kabupaten di Jawa Tengah, Jawa Timur. Jadi, saya bingung kalau saya bercanda dipersoalkan, kalau saya begini dipersoalkan, begitu dipersoalkan,” kata Prabowo, Minggu (4/11/2018).