“Karena saya pernah di situ, di posisi yang sama dengan bapak-bapak sekarang,” ujar Tito yang pernah selama dua tahun sukses menjadi Kapolda Papua.
Dengan seksama Tito membaca kondisi pasukan, menggambarkan peta dan karakteristik wilayah, pola serangan lawan, hingga para aktor yang bermain dulu dan sekarang. Dia seperti masih menjabat sebagai pengendali ketertiban dan keamanan di wilayah itu. Ini membuat Pangdam Cenderawasih dalam paparannya beberapa kali tanpa sadar menyapa Mendagri Tito dengan sebutan Kapolri.
Mahfud dan Tito juga menekankan perhatian besar pemerintah dan Presiden Jokowi kepada Papua dan warga Papua. Instruksi Presiden (Inpres) sedang dipersiapkan, yang akan menjadikan pembangunan di Papua tidak hanya cepat tapi juga terintegrasi.
“Dengan dikomando Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pembangunan di Papua nanti akan semakin terencana, terarah, dan terkoordinasi dengan baik,” ujar Menko Polhukam.
Papua juga akan tetap istimewa dengan rencana pemerintah untuk memperpanjang dana Otsus Papua dengan sejumlah revisi untuk menjadi sebuah undang-undang baru.
“Pak Paulus Waterpauw yang asli Papua bisa menjadi gubernur di daerah lain seperti Sumatera Utara. Tapi saya dan Pak Mahfud, jangankan menjadi Gubernur Papua, berpikir pun tidak boleh,” seloroh Mendagri tentang keistimewaan yang dimiliki Papua.