Sontak Megawati mengaku sedih karena kader-kader PDI waktu itu tidak memilih dan membuat suara PDI turun drastis. Pada saat inilah putri Proklamator Indonesia Soekarno menitikan air mata dan terisak.
"Tapi bukan sedih, warga PDI bersorak-sorai. Setelah itu tentu saja, PDI suaranya dikatakan tidak bagus," kata Megawati menceritakan.
Megawati menambahkan, sejarah harus terus diceritakan karena untuk mengingatkan para kader agar mengetahui sejarah PDIP dalam berjuang.
"Sejarah tersebut selalu saya sampaikan. Agar partai ini memiliki ingatan kolektif, dan komitmen tuntaskan tugas sejarah," ujarnya.