JAKARTA, iNews.id - Momen haru sempat mewarnai sambutan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri di acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-46 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
Presiden Indonesia kelima ini sempat terisak dan menitikan air mata saat menceritakan sejarah partainya di hadapan seluruh tamu undangan yang hadir. Dia mengawali cerita di mana saat PDIP masih memakai nama PDI. Megawati memulai cerita saat kejadian Pemilu 1997 yakni jelang hari pencoblosan, dia didatangi perwakilan dari pemerintah.
"Kembali ke dalam ingatan yang lama, kenapa dari PDI menjadi PDI Perjuangan. Kami waktu itu tahun 97, waktu itu ada Pemilu, saya tidak lupa, beberapa hari pencoblosan saya didatangi beberapa orang dari Pemerintah, yang mengatakan kepada saya hak saya untuk dipilih itu ditiadakan. Tapi saya diizinkan untuk memilih," kata Megawati di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2019).
Peristiwa tersebut turut membuatnya bingung. Meski begitu dirinya PDI tetap mencoblos partai pada Pemilu 1997.
"Saya pikir waktu itu pada nurut. Saya sampai ditunggu untuk ke tempat coblos. Tapi mungkin sudah jalannya, persis saat (hari) mencoblos, keluarga saya di Blitar ada yang meninggal, dan saya pergi ke sana. Sampai saat penguburan saya tetap ditunggu, waktu itu bukan KPU tapi LPU, dan meminta menggunakan hak saya untuk mencoblos di Blitar. Tapi waktu itu saya mengatakan tidak mungkin, karena harus mengantarkan jenazah sampai pemakaman," ujarnya.