Melansir laman resmi BRIN, gerhana matahari pengamatan dari Jakarta dapat dilihat dalam waktu 2 jam 37 menit. Namun, persentase tertutupnya matahari yang bisa dilihat hanya sebesar 39 persen.
Sementara itu, gerhana matahari total hanya bisa dilihat dari Indonesia bagian Timur dan Tengah. Sedangkan, di Indonesia bagian Tengah dan Barat hanya dapat menyaksikan gerhana matahari parsial (sebagian).
Dosen Astronomi ITB, Premana W Premadi mengimbau masyarakat untuk tidak melihat gerhana matahari secara kasat mata atau langsung. Sebab, tanpa adanya filter bisa mengganggu kesehatan mata.
"Apalagi jika menggunakan peranti optis seperti binokuler atau teleskop, harus disertai dengan filter khusus matahari (solar filter). Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan," tutur mantan Kepala Observatorium Bosscha ITB.
Jadi, sudah tahu kan kapan gerhana matahari terjadi di Indonesia? Ingat ya jangan melihatnya secara langsung!