Pada kegiatan ini, Polri bersama dengan seluruh pihak yang terlibat memberikan dukungan psikososial serentak di 34 provinsi kepada balita, anak-anak, remaja, dan kelompok disabilitas sebanyak 2.333 orang. Mereka terdiri atas 2.138 anak-anak, 195 kelompok disabilitas, dan 48 orang tua pendamping. Selain itu, telah dibuka pula layanan konseling psikologis bagi orang tua pendamping.
Sigit berharap, dengan adanya kegiatan ini, anak-anak terdampak Covid-19 tidak kehilangan keceriaan masa kecilnya dan tidak menganggu tumbuh kembangnya, mengingat, mereka calon pemimpin Bangsa Indonesia ke depannya. Sigit juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam acara ini.
"Tidak boleh kehilangan keceriaan, mereka harus mendapatkan keinginannya. Kita harus antar mereka agar menjadi apa yang menjadi cita-citanya. Itu harapan kita semua. Karena mereka generasi penerus bangsa. Tak menutup kemungkinan dari mereka lahir calon pimpinan yang memimpin Indonesia di masa mendatang. Oleh karena itu terima kasih kepada seluruh tim dan saya yakin apa yang dilakukan menjadi ibadah bagi kita semua," tutur Sigit.
Dalam kesempatan ini, Sigit juga menyempatkan untuk menyapa anak-anak secara virtual di beberapa daerah. Dia sempat berbincang dengan seorang anak yang ingin menjadi polisi.
Setelah mendengar keinginan anak tersebut, Sigit langsung menginstruksikan kepada jajarannya di daerah untuk memastikan cita-citanya tersebut tercapai.
Lebih dalam, Sigit menyebut, dengan membangun dan menjaga generasi penerus bangsa ini, maka sejalan dengan mempersiapkan pembangunan SDM sejak dini ketika nantinya Indonesia mendapatkan bonus demografi di usia produktif. Momentum itu diprediksi terjadi pada tahun 2030 mendatang.