Wiku juga mengulang kembali hal yang pernah disampaikannya beberapa bulan yang lalu yaitu dari hasil studi Yilmazkuday tahun 2020 menyatakan untuk menurunkan angka kasus positif dan kematian minimal 75 persen populasi harus patuh menggunakan masker. Namun nyatanya, persentase kepatuhan menjaga jarak hanya mampu mencapai 59,20 persen, bahkan 42,53 persen.
"Sayangnya, penambahan kasus positif harian terus meningkat bahkan per hari ini menembus lebih dari 8.000 kasus. Ini adalah angka yang sangat besar," ucap Wiku.
Penambahan angka kasus yang cukup besar ini harus diperhatikan karena menandakan laju penularan covid-19 masih terus meningkat. Masyarakat harus sadar akan dampak dari kelalaian terhadap protokol kesehatan. Target disiplin protokol kesehatan tidak akan menjadi sulit jika masyarakat sadar bahwa Indonesia masih dalam pandemi.
"Mohon masyarakat segera sadar, langkah kecilnya untuk mencuci tangan secara teratur, dengan memakai masker yang benar, bahkan upaya kecil untuk berusaha menjaga jarak satu sama lain sangat berdampak bagi kehidupan banyak umat manusia," kata Wiku.