Yayasan tersebut diduga sebagai salah satu modus yang digunakan oleh jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) untuk menggalang dana. Salah satunya, lewat penyebaran kotak amal ke masyarakat.
"Setiap bulan rata-rata untuk BM ABA Lampung berhasil menghimpun dana sebesar 70 juta per bulan," ujar Aswin.
Namun demikian, Aswin belum dapat mengungkapkan lebih jauh mengenai jumlah dana yang dialirkan ke jaringan teroris selama ini. Menurutnya, perkara tersebut saat ini masih dikembangkan oleh penyidik.
Sekadar diketahui, Densus menilai bahwa dana itu nantinya akan digunakan untuk mengirim kader-kader JI ke sejumlah negara syam atau konflik untuk melakukan agenda Jihad Global. Misalnya negara yang dituju seperti Suriah, Irak, dan Afghanistan.