Menurutnya, FOREMOST juga dirancang untuk menjawab isu-isu kontemporer seperti penurunan angka pernikahan, ketahanan keluarga, krisis pengasuhan anak dan melemahnya ikatan spiritual dalam keluarga.
“Dengan pendekatan yang kontekstual dan berbasis nilai-nilai Islam, FOREMOST diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang untuk pembinaan keluarga Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, Abu menjelaskan program ini akan dijalankan melalui kolaborasi dengan penyuluh agama Islam, lembaga takmir masjid, organisasi kemasyarakatan Islam hingga lembaga pendidikan.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama Arsad Hidayat menjelaskan, peluncuran program FOREMOST ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara BP4 Pusat dan Badan Kesejahteraan Masjid Pusat.
“MoU ini menjadi dasar operasional program di lapangan,” kata Arsad.
Menurut Arsad, ada lebih dari 28.000 Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) yang akan menjadi mitra pelaksana di tingkat lokal.
“Kami dorong agar setiap BKM menjalin kemitraan dengan mediator keluarga dari BP4 untuk menggerakkan layanan keluarga di masjid,” katanya.
Kick-Off Program FOREMOST ini merupakan bagian dari rangkaian Peaceful Muharam. Kegiatan ini diikuti 300 peserta luring dari BKM pusat, provinsi, serta mitra strategis dan ratusan peserta daring dari BKM kecamatan dan desa di seluruh Indonesia.