Sementara itu, Pelabuhan Belang-Belang akan dikelola dengan fokus pada fasilitas dermaga, bangunan gudang dan lahan untuk mendukung kegiatan bongkar muat barang serta pelayanan penumpang dengan luas total lebih dari 50.000 meter persegi.
"Jangka waktu kerja sama keduanya berlaku selama 50 tahun terhitung sejak perjanjian ini ditandatangani," ucapnya.
Lollan menambahkan, kerja sama ini bukan hanya tentang investasi, melainkan komitmen bersama untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan bagi masyarakat.
"Kami optimistis kolaborasi ini akan berjalan baik dan memberikan manfaat signifikan bagi perekonomian nasional maupun daerah," kata Lollan.
Diketahui, Pelabuhan Nabire dan Belang-Belang merupakan pintu utama pergerakan barang dan jasa di wilayah timur Indonesia.