Karena itu, Kemenhut mendorong kolaborasi multipihak untuk menyelamatkan populasi dan habitat gajah, termasuk membangun konektivitas antarhabitat melalui koridor ekologis.
Sementara itu, CEO Faunaland Indonesia Danny Gunalen mengapresiasi kepercayaan yang diberikan Kemenhut kepada pihaknya. Dia menegaskan Faunaland Indonesia berkomitmen mendukung konservasi dan pelestarian biodiversitas Indonesia, khususnya Gajah Sumatera melalui kemitraan dengan Vantara.
“Kami lembaga konservasi di Indonesia adalah perwakilan dari Vantara. Vantara adalah rescue center terbesar di dunia yang berada di Jamagar milik Anant Ambani, beliau adalah pemerhati hewan dan pegiat hewan," ungkapnya.
Danny mengungkapkan, hasil survei awal menunjukkan kebutuhan mendesak Rumah Sakit Gajah Way Kambas termasuk penyediaan ambulans khusus gajah.
"Seperti jangka pendek mungkin akan dibutuhkan seperti animal ambulans, karena belum ada di sini untuk mengangkut Gajah. Animal ambulancs itu sangat canggih, mobil ini memiliki forklift dan lain-lain, dan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan," bebernya.
Selain kebutuhan jangka pendek, Faunaland dan Vantara juga menyiapkan rencana jangka panjang berupa revitalisasi atau pembangunan rumah sakit gajah baru.
“Kami akan merevitalisasi rumah sakit, Gajah atau bahkan membuat yang baru,” kata Danny.