Kemenkes: 88 dari 100.000 Orang Indonesia Meninggal karena Rokok, Yogyakarta Tertinggi

Riezky Maulana
Kemenkes menyatakan 88 dari 100.000 orang di Indonesia meninggal karena merokok. (Foto: ilustrasi/Istimewa).

Merujuk data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Putri mengatakan, target mengufangi prevalensi merokok belum sepenuhnya berhasil karena setiap tahun konsumsi selalu meningkat. Menurutnya, dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bappenas selama lima tahun, prevalensi tersebut ditargetkan menurun 5,4 persen

Bila tidak diintervensi, BPS mengestimasi akan naik terus dan pada 2030 mencapai 16 persen.

Dia menambahkan, data pada 2016 menunjukkan perokok dengan usia 13-15 tahun mencapai 18,3 persen. Berselang tiga tahun, jumlah naik sebanyak 0,9 persen menjadi 19,2 persen.

"Ini ancaman bagi generasi kita yang menghadapi bonus demografi, saat di mana usia produktif diharapkan dapat membesarkan bangsa ini. Tapi negara kita disebut dengan julukan negara baby smoker, ada anak-anak yang di bawah usia lima tahun menjadi perokok," ujarnya.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
3 jam lalu

Influenza A Subtipe H3N2 Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Faktanya!

Kuliner
5 hari lalu

5 Wisata Kuliner Jogja Terhits yang Wajib Kamu Coba Saat Liburan ke Kota Pelajar

Nasional
7 hari lalu

Mendikdasmen Singgung Perokok Muda Indonesia Terbesar di Dunia, Ini Upaya yang Dilakukan

Buletin
8 hari lalu

Diprediksi Mereda Desember, Kasus Influenza Tipe A Ikuti Pola Musiman

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal