JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi X DPR Andreas Hugo Pareira menyebut, isu reshuffle atau perombakan kabinet yang kian berhembus berkaitan dengan meleburnya Kemenristek dengan Kemendikbud. Lalu, pembentukan Kementerian baru, yakni Kementerian Investasi.
Menurut dia, Ristek dikoordinasi di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang merupakan lembaga negara setingkat Kementerian sama seperti BKPM, BNPB atau BKN. Sementara riset Pendidikan oleh perguruan tinggi akan berada di bawah koordinasi Kemdikbud dan mungkin saja dibentuk satu Dirjen khusus yang mengurusi riset pendidikan.
Dalam Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap ada 34 kementerian. Dia menjelaskan, isu reshuffle tak berkaitan dengan posisi Mendikbud Nadiem Makarim yang santer dikabarkan akan diganti.
"Sebenarnya reshufle ini tidak ada kaitan dengan kinerja menteri, apalagi Mendikbud. Justru Mendikbud akan diberi tanggung jawab tambahan yaitu mengoordinasi riset pendidikan," katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4/2021).
Sebagai anggota Komisi X, dia melihat kineeja Mendikbud Nadiem baik-baik saja. Bahkan, menurutnya, Nadiem kerap mencanangkan terobosan atau inovasi baru dalam dunia pendidikan.
"Saya melihat selama ini kinerja Nadiem Makarim bagus-bagus saja, bahkan dengan Nadiem sedang mempersiapkan terobosan-terobosan dalam dunia pendidikan dengan merdeka belajar, kampus merdeka dan peningkatan status guru-guru honorer. Saya tidak melihat urgensi dan relevansi untuk mereshufle Nadiem," tuturnya.