Dia menyebut, seleksi tahapan akan diawasi secara ketat dan dilaksanakan dengan objektivitas untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses rekrutmen.
Dia pun mengajak semua kalangan seperti ASN, tenaga kesehatan profesional dan masyarakat yang memiliki komitmen tinggi terhadap pengabdian kepada jemaah haji Indonesia untuk mendaftar sebagai PPIH.
"Selanjutnya, bagi petugas yang dinyatakan lolos seleksi akan diikutsertakan dalam pendidikan dan latihan, diklat atau bimbingan teknis bimtek yang dilaksanakan dan direncanakan berlangsung pada bulan Januari hingga Februari 2026," katanya.
Gus Irfan menjelaskan, pelatihan itu berfokus pada peningkatan kompetensi tugas dan fungsi layanan, penguatan kedisiplinan serta kemampuan kompetensi dasar dalam Bahasa Arab.
"Dengan pembinaan yang komprehensif ini, diharapkan petugas haji mampu memberikan pelayan yang profesional, cepat tanggap dan berorientasi pada kepuasan serta keselamatan jemaah selama berada di tanah air maupun di Arab Saudi," ujarnya.